Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rangkuman Materi Seni Lukis Kelas 9

Sebagian beşar orang di dunia ini senang dengan apa namanya seni, terlebih lagi dengan seni lukısan. Karena kesenangan tersebut, mereka mengoleksi atau menjadikan hİasan berupa lukisan, Lukisan sendin merupakan hasil seni yang berupa Tampilan yang memiliki nilai estetika, Adapıın bidang khusus yang mendalami lukisan yaitu seni lukis. Melukis adalah serangkaian aktivitaŞ merekayasa atau mengolah medium dua dimensi atau bidang darj obyek tiga dimensi menjadİ karya yang terdapat kesan khusus.
seni lukis

A. Pengertian Seni Lukis

Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar yang biasanya memiliki keunikan atau Ciri khas tersendin, Ciri khas lukisan didasarkan pada tema. corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya tersebut Corak seni rupa di Indonesia terpengaruh dari Eropa melalui penpjahan yang teqadj di Nusantara. Perubahan corak sen) rupa tradisional ke seni rupa modern adalah corak karya seni rupa yang sudah mengalami kemajuan, perubahan. dan pembaruan. Berdasarkan pengungkapannya altran dan gaya seni luklS dapat dibedakan menjadi tiga yaitu representatif, deformatif, dan nonrepresentatlf.

1. Representatif

Representatif disini adalah penvujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah sebagai berikut. 
  1. Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalisme antara Iain. Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Rubens, William Bliss Baker, Constabel, dll.
  2. Realisme, yaitu aliran seni lukis yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Pelukis yang beraliran ini antara Iain, Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S, Sudjojono, Duliah, dli.
  3. Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner, melukiskan cerita-ceritta yang romantjs. peristwa yang atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang beraliran ini antara Iain. Raden Saleh, Francisco Goya, dan Turner

2. Deformatif

Deformatif disini adałah perubahan bentuk dari aslinya tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Gaya seni rupa yang termasuk dalam deformatJf adalah sebagai berikut.
  1. Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis Yang penggambarannya sesuai dengan keadaan Jłwa sang pelukis yang spontan saat melihat objek karyanya. Pelukis Yang beraliran seperti ini contohnya Vincent van Gogh dan Affandi
  2. Impresionisme, yaitu aliran seni lukis d. yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Pelukis yang termasuk dałam aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono.
  3. Surealisme, yaitu aiiran seni lukłs yanq penggambarannya menyerupai bentukbentuk yang serłng terładl di dałam mimpi. Pelukis yang berahran int antara lain Salvador Dali.
  4. Kubisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya berupa bentukbentuk dasar geometri seperti kotak. Pelukis yang beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidłkr dan Mochtar Apjn.

3. Nonrepresentatif 

Nonrepresentatif adalah suatu aliran seni lukis yang penggambarannya dengan bentuk yang sulit untuk dikenali atau dengan kata lain bersifat abstrak. Pelukis beraliran ini antara łajn, Arnty Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, Sadam dan Jackson Pollock.

B. Tujuan Berkarya Seni Lukis

Dalam mombuat sebuah karya seni lukis. para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh paro seniman antara tujuan religius, magis. simbolis, estetis, komersil dan ekspresi.

a. Tujuan Religius

Seorang seniman yang momiiiki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukkan kepada Tuhan, nenek moyang, atau para dewa, baik politheisme, atau monotheisme. salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua leang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.

b. Tujuan Magis

Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi, pelukis modern juga banyak yang melukistema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.

C. Tujuan Simbolis

Seorang seniman yang memiliki tujuan smbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia. Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.

d. Tujuan Estetis

Seorang seniman yang memiliki tujuan estetis akan melukis dengan sematamata mengu:amakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisanyang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.

e. Tujuan Komersil

Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeii. Contohnya adalah para pelukis di jalan

f. Tujuan Ekspresi

Seorang pelukis yang melukis dengan tujuan ekspresl akan melukis untuk mengekspresikan perasaannya sendiri, tanpa melihat unsur-unsur Iain. Di Sini seniman benar-benartotal mencurahkan semua ekspresi dan perasaannya ke dalam sebuah lukisan Teknik yang dipakai pun beragam dan biasanya seorang semi man ini mempunyai teknik khas tersendiri.

C. Tema dalam Berkarya Seni Lukis

Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara Iain sebagai berikut.

a. Hubungan antara manusia dengan dirinya

Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.

b. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain

Seorang perupa kadangkala dalarrl mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.

c. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya

Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung. laut. sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak Iagi alam yang dijadikan objek lukisan.

d. Hubungan antara Manusia dengan Benda

Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.

e. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya

Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak. dan aktifitas lainnya.

f. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal 

lde, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.

D. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis

1. Alat Lukis

a. Pensil

Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya, berdasarkan kode huruf B atau H. Pensil kode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam, terdiri dari kode B, 2B, 38, 4B sampai 68, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Sementara pensil kode H menandakan jenis pensil keras.Ter,diri dari kode H, 2H, 3H, 4H.sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi.

b. Kuas

Kuas yang dipakai sangat berpengaruh terhadap hasil lukisan. Kuas sendiri ada banyak macamnya, mulai dari bulu yang kecil meruncing hingga yang bulu lebar lurus dan lebar miring. Semua itu memiliki fungsi yang berbeda. Kuas yang bagus biasanya bulunya berwarna cream.

c. Pensil Arang (Charcoal)

Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar atau melukis potret. Sifatnya,hitam pekat dan agak sulit dihapus.

d. Crayon dan Pastel

Dua jenis media ini secara bentuknya hampir «sama sehingga kalian seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel biasanya terbuat dari bahan kapur dan pengikat cair dan transparan, untuk mencgikat pigmen dengan kapur. Pastel sering dihubungkan dengan warna-warna yang lembut. Se;dangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras. Sehingga krayon lebih banyak mengandung lilin, sehingga warna yang mengkilap dan sedikit berminyak. Krayon menjadi salah satu pilihan kita untuk menggarnbar karena sifatnya yang padat dan tidak mudah menyerpih, sehingga tidak mengotori tangan dan baju ketika sedang menggambar.

e. Cat Minyak

Cat minyak adalah cat yang dicampur dengan minyak sebagai pengikat pigmen warna. Cat minyak memiliki sifat pigmen yang cemerlang.

f. Cat Akrilik

Cat yang berbentuk serbuk atau pasta. Cat akrilik terbuat dari campuran bahan sintetis seperti resin dan polivinyl acetate yang cepat kering.

g. Cat Tekstil

Cat tekstil adalah cat yamg juga berbahan dasar air. Cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas media kain, baju, sepatu, ataupun tas yang kemudian harus distrika setelah kering.

h. Tinta Bak / Tinta Cina

Tinta cina biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kaligrafi. Pada umumnya tinta cina dibagi menjadi 2 bentuk yaitu padat dan cair. Tinta padat harus diencerkan dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan.

i. Palet

Palet adalah tempat untuk mencampur cat atau tempat untuk menyiapkan cat sebelum diaplikasikan ke kanvas. Palet yang bagus adalah palet yang bersifat licin karena minyak tak dapat meresap kedalamnya.

j. Pisau Palet

Pisau palet sebenarnya berfungsi untuk mengaduk cat minyak diatas palet agar didapat komposisi warna yang rata, mengkilat dan maksimal. Namun banyak dari maestro lukis menggunakannya sebagai alat lukis seperti pengganti kuas dan untuk meratakan tekstur cat pada kanvas.

2. Media Lukis

a. Kertas

Kertas adalah media lukis yang memiliki daya serap yang tinggi. Tak berpoti-pori. Kertas sangat cocok untuk dilukis dengan cat air, pensil dan pastel. Perlu perhatian lebih saat melukis dengan kertas dan cat air, untuk mendapatkan warna yang cerah biasanya cat air dilarutkan tak terlalu kental.

b. Kanvas

Kanvas adalah media lukis yang memiliki pori-pori yang telah ditutup cat dasar berwarna putih. Media ini lebih sering digunakan untuk melukis dengan cat minyak karena cat minyak butuh ketebalan dalam pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan terknik kontruksi pada bidang lukisnya. Kanvas pada umumnya sudah memiliki frame yang berbentuk persegi dan ada pula yang masih berbentuk gulungan tanpa frame.

E. Teknik dalam Berkarya Seni Lukis

a. Memunculkan gagasan

  • Mengembangkan imajinasi yang berasal dari apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang Iain.
  • Melihat objek secara langsung seperti pantai, pegunungan atau suasana keramaian sebagai objek lukisan.
  • Melihat dari buku atau majalah.
  • Melihat dari internet dan dokumen Iain tentang lukisan. Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum lukisan.

b. Media Berkarya (Bahan dan Alat)

  • Menggunakan kertas karton, manila atau bahkan hanya kertas HVS bisa dijadikan media untuk kita melukis.
  • Menggunakan tembok, dinding papan atau media yang lebar Iainnya.
  • Media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau bisa juga dipermukaan benda pakai atau kerajinan yang sudah jadi untuk melukis.
  • Menggunakan cat minyak, cat acrylic, cat tembok, crayon atau pastel.

c. Menentukan Teknik

Teknik melukis adalah cara-cara yang digunakan oleh seorang pelukis untuk melukis. Teknik melukis setiap orang bermacam-macam sesuai dengan kemampuan dan tujuan dari kegiatar melukis yang akan dilaksanakan. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sudul pandang tinjauannya. Secara umum, terdapat lima jenis teknik melukis yang dapat diterapkan dalam melukis, diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Teknik Aquarel (warna transparan). Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan mengguna#.aş cat air (aquarel) dan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan terkesan tembus pandang atau transparan. Pada teknik ini digunakan cat yang cenderung encer agar dihasilkan sapuan yang tipis dan ringan. Medium yang digunakan dalam teknik ini biasanwa adalah kertas lukis.
  2. Teknik Plakat (warna tebal). Plakat merupakan teknik melukıs yang menggunakan cat aır cat akrilik, atau cat minyak dengan sapuan warna cat yang tebai atau kental sehingga hasi! lukisan akan tampak pekat atau menutup seruruh medianya. Medıum yang dıgunakan dapa! berupa kertas lukis, kanvas, dan medium lainnya.
  3. Teknik Goresan Ekspresif. Teknik goresan ekspresif adalah teknıK melukis dengan menggunakan jari, kuas atau palet. Teknik ini tentunya digunakan baç ı me reka varıg sudah ahli dalam melukis karena teknik ini membutuhkan keterapitan melukis l, ang naık
  4. Teknik Tebal dan Bertekstur (bertekstur warna). Perbedaan tebai dan ticıs warna daiam bentuk garis, bidang atau ruang menghasilkan irama, misalnya warna tua dısusun berhirnpitan dengan warna muda akan menimbulkan sebuah kesan dimensi.
  5. Teknik Timbul (mozaik). Mozaik adalah pembuatan karya seni rupa . arg menggunakar, material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan car R dipotongpotong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan ca ra *tempeikan pada bidang datar menggunakan lem. Mozaik pada umumnya masih dıanggao sen; lukis karna sifatnya yang dua dimensi dan masih dibantu dengan gambar pada roses Derrıbuatan polanya.

d. Membuat sketsa

Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat luk;sa n Sketsa inılan yang nantinya dişelesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna Sketsa ını b;asan , a hanya beruna goresan global dan tidak terlalu mendetail. Terkadang sketsa hanya digunaka r senagai pembanî13 untuk pengingat saja. Sketsa lebih merupakan gambar kasar dan bersıfat seme r-zara, thaık 'di atas media kertas atau media kanvas dengan tujuan untuk dikerjakan lebih lanjut mer ı ar,ı sebuah iukisan. 

e. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan

Setelah kita menyelesaikan sketsa, selanjutnya adalah menyelesaikan se«etsa tersebut menjadi lukisan yang sempurna. Untuk memperoleh lukisan yang sempurna dilasukan dengan cara pemberian warna. Dalam pemberian warna ini jangan lupa disesuaikan dengen rencana dan teknik yang telah disiapkan dari awal yaitu dengan;
  • Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan (ata r belakangnya (negatif)
  • Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasar dan ne n entuan gelap terang.
Ketika mewarnai karya lukisan perlu diketahui juga tentang konsep warna yang terdiri darı; warna primer, sekunder dan tersier. Warna primer merupakan warna dasar yang t!dak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna prmer adatan merah, biru, dan kuning. Warna sekunder merupakan hasil pencampuran warna-warna primer. Warna merah dan kuning menghasilkan orange, warna biru dan kuning menghasiikan hijau warna merah dan biru menghasilkan ungu. Warna tersier merupakan campuran salah satu warna dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekunıngan didapat dari pencampuran warna kuning dan orange Oingga).

Proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnva tıdak sama demikian pula dengan teknik yang digunakan. Seperti melukjs dengan cat ar. melukis dengan pastel, dan melukis dengan cat minyak, semua itü mempunyai teknik yang berbeda dalam proses melukis. Demikian juga dengan langkah-langkah diatas, mungkin saja iangkahnya berbeda karena proses melukis dengan menggunakan media yang satu dengan yang lainnya tidak sama.

Post a Comment for "Rangkuman Materi Seni Lukis Kelas 9"